Aku menikmati Perjalanan ini sebagai perjalanan yang kukira tak ada ujungnya. Selain itu, suasana di dalam kendaraan yang mengangkut. Selain itu, suasana di dalam kendaraan yyang mengangkut tubuhku ini tak nyaman. Aku harus berdiri berjam-jam dengan saling berdesak-desakan dengan penumpang kereta yang lain. Udara yang pengap tak dapat dihindarkan. Aku terpaksa menahan semua ini demi si mbok. Penumpang kereta semakain penuh dan seakan taka da ruang lagi untukku bernafas.
Semenjak keberangkatan dari stasiun Solo balapan, tak henti-hentinya aku berdo’a agar perjalananini taka menjumpai halangan. Dari stasiun ke stasiun satu demi persatu penumpang mulai turun dari kereta, sehingga orang-orang dapat memberikan sedikit ruang untuk duduk. Sesekali aku sandarkan kepalaku di jendela, kereta yang kutumpangi seakan melaju semakin cepat. Diujung gerbong yang kutumpangi ada seorang anak yang sedang merengek pada ibunya meminta untuk dibelikan mainan yang ditawarkan oleh penjual di dalam kereta. Kejadian itu mengingatkanku akan si mbok. Tak tahu apa yang membuatku merasa gelisah. Tanganku terasa bergetar, keringat menetes disekujur tubuhku. Ijasah yang ku bawa selalu ku dekap dalam pelukan tanganku. Aku tak ingin usahaku membahagiakan si mbok gagal.
Si mbok, sosok seoeang perempuan tua yang sangat aku hormati. Selain itu si mbok,lah sosok orang yang selalu merawatku diakala aku sakit, si mbok juga yang membiayaiku sekolah dari TK hingga SMA, dan kini saatnya aku menunjukkan hasil kerja kerasku selama 3 tahun, menempuh sarjana kedokteran di German. Semua perjalananku takkan seperti ini jika hidup tanpa si mbok. Hanya si mbok tempatku berkeluh kesah. Tidak, aku msih punya sang penccipta. Duh, Gusti semoga si mbok akan bahagia melihat ini semua.
Pedaran Ngeunaan Biografi
BalasHapusMembaca Scanning dan Skimming
Pengertian dan Contoh Paragraf
Narasi
Pengertian dan Macam-Macam Diskusi
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial